YHARIAN KAMI - Sabtu, 11 Maret 2023. Gunung Merapi kembali muntahkan awan panas guguran (APG), Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31.
Dalam rekaman visual BPPTKG, gunung teramati dengan jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Di samping itu juga teramati dari Pos Babadan, oleh Yulianto, nampak satu kali guguran lava dengan jarak luncur 1500 meter ke barat daya menimbulkan suara gemuruh guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi pada Hari Minggu, 17 Juli 2022, Pukul 08:47 WIB
BPPTKG juga mengamati status kegempaan meliputi jumlah guguran terpantau 9, amplitudo 4-11 mm dan durasi 43.9-96.6 detik. Berikutnya hybrid/fase banyak 1, amplitudo 5 mm, S-P 0.4 detik dan durasi 7.4 detik. Berikutnya untuk rekaman vulkanik dalama berjumlah 19, amplitudo 9-12 mm, S-P 0.5-1 detik dan durasi 9.3-11.2 detik.
Lebih lanjut, BPPTKG menyebut bahwa potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Guna mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, maka masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat diminta agar selalu mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
BBPTKG juga menyebut apabila terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. Saat ini, status Gunung Merapi masih dalam level III atau 'siaga' sejak november 2020.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, awan panas guguran itu juga memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.
Petugas Pos Babadan, Yulianto dalam sambungan telepon mengatakan Pos Babadan mulai terdampak abu vulkanik cukup tebal.
Artikel Terkait
Area Terdampak Erupsi Gunung Semeru Jadi Ajang Selfie. Bupati Lumajang Thoriqul Haq: Ini Bukan Tempat Wisata
Gunung Semeru Kembali Erupsi Kamis pagi 16 Desember 2021 Pukul 09:01 WIB
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kunjungan Wapres Maruf Amin ke Tenda Pengungsi Dibatalkan
Pria Pelaku Aksi Intoleran Buang dan Tendang Sesajen di Lokasi Erupsi Gunung Semeru Masih Berstatus DPO
Kekasih Mario, AGH Diperiksa 6 Jam lalu Ditahan 7 Hari di LPKS Bisa Diperpanjang Jika Belum Cukup Penyidikan
Ketua DPRD Luwu Timur Aripin Nolak Ajakan Jabat Tangan Warga Terekam Ponsel Videonya Viral
Orang Kaya Surabaya Wahyu Kenzo kini Berbaju Oranye Tangannya Terikat Kakinya Beralaskan Sandal Jepit
Hendak Jual Kucing Hutan Kuwuk Pria Asal Babirik Ini Diamankan Satreskrim Polres HSU KalSel
Mahfud MD: 467 Pegawai Kemenkeu Terlibat TPPU Transaksi Janggal Rp 300 Triliun 2009-2023 Sejak Era SBY