Baca Juga: Sumber LHKPN Pejabat Pemkot Jakut Diungkap KPK, Selvy Mandagi Usai Diperiksa: Aduh Pusing Saya
Sedangkan menurut pendapat Susi Ivaty, "Untuk menjadi Juri festival film -- penilaiannya terhadap film (memiliki bobot) tidak dengan kepala kosong" katanya.
Dengan begitu, lanjut Susi, "Seorang juri bisa mengajukan argumentasinya -- mengapa dia memilih film itu bagus atau tidak," lanjutnya.
“Seorang juri harus mampu memaparkan dan berargumentasi tentang defenisi sebuah film yang baik atau buruk. Dan pada akhirnya, bisa menyimpulkan definisi itu sangat dinamis dan berspektrum! sambung Susi.
Susi menambahkan, "Berdebat dan mengadu argumentasi dalam menilai film --itu sangat bagus dan harus menjadi tradisi yang dipertahankan dalam penyelenggaraan FFWI," tambahnya.
Dalam pandangan Susi, "Dalam beradu argumen itu -- juri harus dilandaskan pada pengetahuan film yang mumpuni, meski tidak sempurna. Karena dalam menilai film, setiap orang memiliki sudut pandang sendiri, tetapi mempunyai alasan yang secara teknis bisa diterima," terangnya.
Bagi Susi yang tak kalah penting, "Seorang juri wajib mengetahui budaya dan adab suatu daerah atau komunitas. Meski itupun tidak harus ahli," jelasnya.
Susi mengingatkan, penempatan soal budaya ini terlihat kuat seperti dalam film-film Korea maupun film-film Hollywood.
“Film mereka sukses terletak pada apa sih? Saya kira terletak pada kultur yang membungkusnya, ada bahasa, ada gerak, ada music Sehingga sebenarnya, membaca film adalah membaca budaya!” tandas Susi.
Selain Susi dan Daniel, Rita Sri Hastuti, wartawan senior anggota LSF, mengatakan, "Yang harus disepakati bersama dalam penilaian sebuah film -- jangan hanya dari rasa saja," katanya.
Rita menjelaskan, "Kalau di genre drama, apakah cerita bisa menyentuh keharuan? Tetapi keharuan itu bukan cengeng," jelas Rita.
"Lantas untuk genre Laga, Action dan Horor adegan dan cerita dan dilihat masuk akal atau tidak," sambung Rita.
“Semua itu bisa jadi bahan penilaian yang di diskusikan bersama,” ungkap Rita. ***
Artikel Terkait
Arik Praktik Aborsi Ilegal Pernah 2X di Bui yang Ketiga ini Terancam 10 Tahun Penjara Denda Rp10 Milliar
7 Gol 16 Kartu Kuning - 6 Merah, jadi Saksi Indonesia VS Thailand - Garuda Nusantara Menjuarai SEA Games 2023
Kejagung Cari Dalang Kasus Korupsi BAKTI Kominfo Rugikan Uang Negara Rp 8,3 Trilliun Dikaitkan Pilpres 2024
Luar Biasa IQ yang Dimiliki Bocah Kecil Adhara Pérez Sánchez Melebihi Albert Einstein Juga Stephen Hawking
Google Hapus Akun Gmail Bila Tak Digunakan Pemiliknya Selama 2 Tahun, ini Alasannya!
Plt Menkominfo Mahfud MD: Kasus Korupsi Rp8,3 T Menara BTS Sudah Lama Digarap Kejagung dengan Sangat Hati-hati
Kader NasDem Remas Bibir Bupati Wakatobi Haliana Diam Saja, Ajudannya yang Melaporkan Ilmiati Daud ke Polisi
Si Raja Antagonis Pemeran Mas Djarot (Losmen) Eeng Saptahadi Wafat di Usia 65 Tahun Terpapar Covid -19
Masih SMP ke Sekolah Pamer Kendaraan, Mobilnya Terbalik Hancur Nabrak Pohon , Deddy Corbuzier: Norak!
Mobil Mewah Seharga Rp 2 Milliar Range Rover Seri Velar Milik Johnny G Plate Disita Kejaksaan Agung