Angkatan Laut Amerika Serikat dan Kanada Membuat Langkah Berani dengan Latihan di Selat Taiwan
Washington, D.C. - Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) merilis video baru yang menunjukkan kapal perang China melakukan manuver yang berbahaya di dekat kapal perusak AL AS, Chung-Hoon, di Selat Taiwan.
Insiden ini terjadi saat AL AS dan AL Kanada sedang melakukan latihan bersama di perairan yang sensitif tersebut pada hari Sabtu (3/6).
Pejabat-pejabat militer AS menggambarkan tindakan kapal perang China sebagai "tidak aman" dan mempertanyakan niat di balik tindakan tersebut.
Dalam pernyataan resmi, Komando Indo-Pasifik Amerika mengungkapkan bahwa kapal perang China secara tiba-tiba memotong jalur kapal perusak AL AS, Chung-Hoon, dengan jarak hanya 137 meter.
Kapal perusak tersebut terpaksa melambat dan mengambil tindakan evasif untuk menghindari tabrakan yang dapat mengakibatkan kerugian besar.
Republik Rakyat China telah lama mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sedangkan pemerintah Taiwan menyatakan bahwa mereka memiliki pemerintahan sendiri dan tidak pernah berada di bawah kendali China.
Tegangan antara China dan Taiwan telah meningkat akhir-akhir ini, dengan China secara konsisten menegaskan klaimnya dan meningkatkan aktivitas militer di sekitar pulau tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah menunjukkan dukungan kuat terhadap Taiwan, dengan Presiden Joe Biden menyatakan bahwa AS akan membela Taiwan jika China melakukan invasi.
Reaksi dari pihak militer China tidak terlambat. Mereka menegur AL AS dan AL Kanada atas apa yang mereka sebut sebagai "provokasi risiko yang disengaja".
Pernyataan resmi militer China menuduh AL AS dan Kanada melakukan manuver tersebut dengan sengaja untuk memicu eskalasi ketegangan di kawasan tersebut.
Pemerintah AS dan Kanada telah mengklarifikasi bahwa latihan bersama mereka di Selat Taiwan bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan menjaga kestabilan regional.
Namun, insiden ini kemungkinan akan memperumit hubungan antara AS dan China, yang sudah terbebani oleh sejumlah isu strategis dan ekonomi.
Kejadian ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan Asia-Pasifik dan pentingnya menjaga ketenangan dan kestabilan di Selat Taiwan.
