HARIAN KAMI - Kamis, 27 Oktober 2022. Tujuh mantan kapolri menyambangi Mabes Polri menemui Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10) pada pukul 11.44 WIB.
Ketika ke 7 mantan Kapolri keluar dari gedung Rupatama usai mengadakan pertemuan dengan pejabat polri, purnawirawan yang hadir diantaranya mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Timur Pradopo, Jenderal Polisi (Purn) Dai Bachtiar, dan Jenderal Bambang Hendarso Danuri. Selain itu, turut hadir Jenderal (Purn) Roesmanhadi, Jenderal Polri (Purn) Chairuddin Ismail, Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, hingga Jenderal (Purn) Soetanto.
Kedatangan ke 7 mantan Kapolri bersama para anggotanya semasa dirinya menjabat sebagai Kapolri, untuk memberikan masukan kepada Jenderal Sigit terkait situasi di institusi Polri saat ini.
"Kehadiran kami, para purnawirawan Polri ini, terpanggil tentu dengan situasi yang kita sama-sama prihatin adanya berbagai peristiwa," ungkap mantan Kapolri Jenderal Purn Da’i Bachtiar dihadapan para awak media di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga: Nikita Mirzani ditahan di Rutan Kelas II B Kejari Serang selama 20 hari sampai (13/11/2022)
Menurut Da'i Bachtiar pertemuan itu merupakan suatu hal yang biasa untuk memberikan beberapa masukan dari para mantan kapolri kepada kapolri.
Ke tujuh Purnawirawan Kapolri bertemu dengan sejumlah petinggi polri membahas peristiwa - peristiwa penting yang tengah terjadi saat ini di institusi Polri.
Kehadirannya menemui Listyo Sigit Prabowo karena merasa terpanggil oleh peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi.
"Jadi kehadiran kami para ke Mabes Polri ini terpanggil tentu dengan situasi yang kita sama-sama prihatin adanya peristiwa," jelas Da'i Bachtiar.
Sejatinya pertemuan para mantan Kapolri memang rutin dilakukan, namun, pertemuan kali ini terasa spesial karena dirinya dan Eks Kapolri lain merasa perlu untuk memberikan masukan terkait rentetan peristiwa yang terjadi di instansi Polri beberapa waktu ke belakang ini.
Baca Juga: Pulau Pasir Bersejarah bagi Nelayan Rote NTT, tetapi Milik Australia Sejak 1932
"Pertemuan kali ini memang ada sesuatu yang kita ingin berikan masukan. Terutama kepada peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi. Tentu kami memberikan dorongan semangat, spirit, bagi mereka untuk tabah dan juga berpikir rasional untuk menghadapi situasi ini," sambung Da'i Bachtiar. ***
Artikel Terkait
Setelah 5 Tahun Balaikota DKI Jakarta Kini Tak Angker Lagi
Pilih Akhiri KDRT, Rizky Billar Tak Yakin TV Boikot Lesti Kejora Karena: Isteriku Sumber Cuan
Pamer Foto Bareng Memes Prameswari Layaknya Pasangan Pengantin, Sule: Bismillah (in sha Allah lancar)
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Polres Kotim Kolaborasi dengan Dinas perikanan Usaha Ternak Ikan Air Tawar
Suami Krisdayanti, Raul Lemos Harus Balikin Uang yang Ternyata hasil Korupsi Pengadaan Alutsista TNI AD
Tragedi Kapal Cepat Cantika 77 Rute Kupang - Alor Terbakar di laut Sawu Senin, 24/10/2022
Teddy Minahasa Tunjuk Kuasa Hukum Hotman Paris Pengganti Henry Yosodiningrat
Ganjar Pranowo Dipanggil ke Kantor DPP PDI-P Terkait Pencapresan
Wanita Bercadar Bawa Senpi FN Tetiba Menodongkan Anggota Paspampres