Rohaniawan Khonghucu Wang Urip Saputra, Bikin Heboh dengan Pura-pura Mati Demi Menghindari Lilitan Hutang

HARIAN KAMI - Jumat, 18 November 2022.
Viralnya seorang Rohaniawan Konghucu berdomisili di Semplak Gerendong Rancabungur Bogor  sudah dinyatakan oleh keluarganya telah meninggal dunia, 
diberitakan mati suri, tetiba jasadnya yang sudah di dalam peti mati hidup kembali saat hendak mau dimakamkan 

Berita itu ternyata dilakukannya demi menghindari lilitan hutangvsang rohaniawan. Polisi pun
akhirnya menemukan fakta lain di balik pura-puraan mati dirinya yang bersangkutan. 

Nama lengkapnya Wang Urip Saputra alias US (40),
warga Kecamatan Rancabungur, yang kini sedang didalami oleh kepolisian akibat ulahnya. 

Diketahui US sering dipanggil keluar daerah untuk kegiatan keagamaan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ungkap Hasil Kesepakatan Bersama para Delegasi KTT G20 di Bali Tersusun dalam 52 Paragraf

Sebelum  jadi Rohaniawan, US dikenali oleh para tetangganya berprofesi sebagai tukang servis komputer. 

kronologi kejadiannya, Jumat (11/11) pkl 23.30 ketika keluarga ingin mencium kening jasad US, keluarganya mendengar suara seperti ada napas, seperti pada tayangan video viral yang beredar luas.

Setelah membuat kaget keluarganya uang berdatangan ke kediamannya, US lalu dibawa ke klinik terdekat,  di klinik jantungnya di pacu dan nampak US baik-baik saja. 

Oleh perawat klinik menyarankan agar US untuk segera di rujuk ke RSUD, dan saat itu juga US langsung  dibawa ke RSUD Kota Bogor.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menyerahkan Tampuk Presidensi G20 Kepada PM India Narendra Modi

Adanya yang menghebohkan di masyarakat, Polisi pun mengetahui hingga mendatangi kediamannya US.

Perkembangan terakhir, akhirnya Polisi menduga US telah melakukan kebohongan.

Dengan beredarnya video tersebut dijadikan barang bukti  atas perbuatannya yang sudah bikin resah masyarakat, bikin heboh netijen di jagat maya.

Dari hasil telusuran Polisi, US berkeluh kesah kepada driver ambulans, pengakuannya terkait hutang yang melilit keluarganya dikarenakan
ada banyak yang menagih.