Hariankami.com -- Tahukah bahwa yang suka mentraktir itu sedang melakukan terapi umur panjang.
Biasanya seseorang mentraktir teman-temannya dikarenakan sebagai bentuk rasa syukur saat mendapatkan rezeki lebih, saat berulang tahun, syukuran, dan lain sebagainya.
Ada kebahagiaan tersendiri saat mentraktir atau berbagi teman. Teman-teman yang ditraktir pun ikut bahagia.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh seorang sarjana Harvard bernama Muchael Norton dan Elizabeth Dunn mengemukakan bahwa, kebahagiaan dapat diperoleh dengan cara membelanjakan uang untuk orang lain dengan kata lain berbagi dengan sesama.
Dilansir dari dari laman Majalah Tiras. Ada penelitian yang membandingkan orang yang suka berbagi dengan orang lain yang menghabiskan uangnya untuk dirinya sendiri. Penelitian tersebut melibatkan pekerja perusahaan dan mahasiswa di kampus.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa, orang-orang yang membelanjakan uangnya untuk orang lain justru menunjukkan tingkat kebahagiaan lebih tinggi daripada mereka yang menghabiskan uang untuk dirinya sendiri.
Seseorang yang menghabiskan uang untuk dirinya sendiri justru merasa tidak puas dan masih merasa kurang. Berbeda halnya dengan orang yang berbagi dengan orang lain.
Mereka yang rajin mentraktir tanpa pamrih ternyata memiliki kebahagiaan tersendiri saat bisa membahagiakan orang lain.
Begini penjelasannya:
Kebahagiaan tersebut ternyata bisa dijelaskan secara ilmiah.
Mengutip dari laman First Things First, menurut sebuah artikel U.S. News and World Report, What Generosity Do to Your Brain and Life Expectancy, penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa bersedekah membuat orang jadi merasa baik.
Mereka justru merasa puas dan bahagia sekalipun nominal uang yang mereka pakai untuk berbagai atau mentraktir tidak terlalu besar.
Sebuah penelitian dari Harvard Business School, menunjukkan bahwa, mereka yang rela menghabiskan uang demi orang lain, akan memiliki kebahagiaan yang lebih tinggi dibanding mereka yang sering menghabiskan uang untuk dirinya sendiri.