Seorang Provokator Coba Provokasi agar Bentrok antara Polisi dengan Massa Pendukung Haris - Fatia di PN Jaktim

hariankami.com - Kamis, 1 Juni 2024 -  Massa aksi memaksa ingin masuk ke halaman Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur (Jaktim). Oleh petugas polisi  -- mereka  tertahan di luar gerbang sejak awal persidangan.

Kekacauan pun terjadi di PN Jaktim, Senin (29/5/2023), pukul 11.21 WIB, karena massa aksi ingin melakukan aksi di depan pintu gerbang PN Jaktim.

Nampak massa aksi  membawa poster-poster bertuliskan dukungan dan tuntutan mereka.

Sejumlah poster bertuliskan 'Hentikan Kriminalisasi Pada Aktivitas Pembela HAM!' dan 'Pemerintah dan Pejabat Jangan Antikritik!' yang sengaja mereka bawa untuk dipertunjukkan ke khalayak ramai.

"Buka, buka, buka gerbangnya!" teriak massa aksi serentak secara bersamaan.

Baca Juga: Anggota DPRD Lombok Tengah Riyan Ferdiansah dan 2 Temannya Mau Nyabu Tertangkap - Terancam Deh 4 Tahun Penjara

Massa aksi tersebut diketahui adalah para Pendukung Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti --  bersama dengan massa dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) -- melakukan aksi sesudah persidangan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang pada akhirnya terpaksa harus ditunda oleh PN Jaktim.

Mereka para massa aksi menuntut kepada PN Jaktim -- meminta agar Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dibebaskan dalam kasus pencemaran nama baik terhadap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.

Massa aksi itu pun juga menyerukan tuntutannya agar Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dibebaskan.

"Bebaskan Haris Azhar dan juga Fatia!" seruan  orator  melalui pengeras suara  berteriak lantang di tengah-tengah para aksi massa.

Baca Juga: Connie Nurlita Meninggal Dunia Mendadak Serangan Jantung Tak Disangka SEPATU Lagu Terakhirnya

Sidang Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti terpaksa harus ditunda oleh PN Jaktim

Ketidakhadiran  Luhut Binsar Panjaitan  dalam persidangan pada hari tersebut --  menyisakan  kondisi di depan PN Jaktim terjadi kekacauan.

Kuasa hukum dan Pendukung Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti tak setuju dengan penundaan jadwal sidang,  karena sebenarnya sidang pada hari tersebut sesuai atas permintaan Luhut Binsar Panjaitan sendiri