HARIAN KAMI - Selasa, 9 Agustus 2022. Sudah sebulan lamanya semenjak awal peristiwa yang menjadi perhatian seluruh warga masyarakat di tanah air, terhitung sejak Jum'at malam (8/7/200) terbunuhnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau yang akrab disebut Brigadir J, telah membuat institusi Polri remuk redam dikritisi publik.
Tercatat dalam ingatan dibenak seluruh rakyat Indonesia, bahwa sudah empat kali Presiden Jokowi menyatakan keprihatinannya disertai kepeduliannya terhadap institusi Polri.
Presiden Jokowi meminta kasus Penembakan di Duren Tiga terhadap almarhum Brigadir J agar dibuka secara terang benderang, transparan serta akuntabel, diungkap ke publik dengan tuntas dan adil.
Apa yang menjadi perhatian dan kepedulian Presiden Jokowi itu sudah pasti menjadi tekanan tersendiri bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta para perwira petingginya di Mabes Polri jalan Trunojoyo.
Baca Juga: Bharada E Bernyanyi Tak Ada Baku Tembak dan Membuka Tabir Ferdy Sambo Pegang Pistol
Warganet di media sosial dibuatnya tak sabar, bahkan semakin geram, gemas dengan lambatnya kinerja timsus bentukan Kapolri, tak sedikit warganet mencurigai diantaranya lembaga tergabung dalam timsus itu ada yang sengaja hingga dicurigai hanya mengulur-ulur waktu, namun sedikit demi sedikit mulai ada titik terang dari lambatnya mengungkapkan kasus ini diawali ketika datang informasi dari timsus tersebut.
Dari timsus yang memeriksa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu (yang akrab disebut sebagai Bharada E dalam kasus ini) setelah ditetapkan sebagai tersangka, timsus dan pengacara Bharada E yang baru memeriksanya secara marathon 2 kali 24 jam, pada akhirnya Bharata E menyatakan dirinya bukanlah pelaku utama yang melakukan eksekusi Brigadir J, mendengar hal itu perwira tinggi di Trunojoyo pun seperti kejatuhan buah durian dari pohonnya.
Seorang sumber hariankami.com di Trunojoyo mengungkapkan, bahwa penyidikan oleh timsus terhadap Bharada E dengan didampingi pengacara nya yang baru yakni Deolipa Yamara dan Muhammad Burhanuddin secara intensif akhirnya membuahkan hasil menggembirakan.
Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit nurani Bharada E mulai mengubah diri, sepertinya ia sudah tak mampu lagi bertahan dengan kebohongan.
“Berbohong itu akan melahirkan kebohongan lain, dan itu melelahkan secara mental,” kata sumber tak ingin disebutkan namanya.
Indikasi keterlibatan Irjen Ferdy Sambo dalam kasus kematian Brigadir J semakin kuat.
Tak cuma ditengarai merusak dan menghilangkan barang bukti di TKP, Irjen Ferdy Sambo bersama anak buahnya diduga kuat terlibat pembunuhan berencana itu.
Artikel Terkait
Saat Makam Digali Ibunda Brigadir J Histeris: Mana Tanggungjawabmu, Sebut Nama Bu Putri Isteri Ferdy Sambo
Diperiksa Sebagai Tersangka Roy Suryo Jumat 22/7 Keluar Dengan Kursi Roda, Kamis 28/7 Pakai Leher Penyangga
Pencuri Kotak Amal Masjid AL FALAH Batang Pekalongan Tertangkap Kamera CCTV Bermobil Luxio
Ribuan Dus Mie Instan Hangus Ludes Terbakar Dalam Truk Boks di Jalur Pantura Tuban
Insiden TV Raksasa Jatuh Saat Konser Boy Band Cantopop Mirror di Hong Kong Coliseum 2 Personel Luka Serius
Mobil CRV Tertimpa Pohon Trembesi Tumbang Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Kota Padang Sumatera Barat
Menakjubkan Pulau Bergansar di Danau Siawan Kalimantan Barat bisa Bergerak Mengikuti Arus Air
Serpihan Roket CZ 5 B Cina Jatuh di Desa Pengadang, Sanggau, Kalimantan Barat
Halte Transjakarta Baru Selesai Dibangun Pemprov DKI Jakarta Langsung Ambrol, Bisa Jadi Ada Korupsi Disana?