HARIAN KAMI - Senin, 9 Januari 2022.
Terdampar lagi di Aceh. Sebanyak 184 imigran asal Myanmar etnis Rohingya kali ini perahu berbendera hitam mendarat sekitar 14,16 meter
di bibir pantai Kuala Gigeng, Lamnga, Kecamatan Krueng Masjid Raya, Aceh Besar, Minggu (8/1/2023) sore.
Kedatangan kembali imigran asal Myanmar etnis Rohingya dibenarkan oleh Kabid. Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Aceh, Joko Krisdiyanto, kepada hariankami.com.
Diketahui, 184 imigran tersebut masing-masing terdiri dari 69 orang pria dewasa, 75 wanita dewasa, 22 anak laki-laki dan 18 orang anak perempuan.
"Hasil penghitungan bersama yang disaksikan pihak UNHCR, IOM, TNI, dan instansi terkait lainnya, jumlah mereka yang terdampar adalah 184 orang," ungkap Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto kepada wartawan.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto mengatakan, pihaknya sudah melaporkan perihal tersebut ge Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, juga Imigrasi setempat menyangkut keberadaan penyusup ilegal tersebut.
“Kita juga sudah sampaikan ke pihak IOM dan UNHCR, selaku badan yang paling bertanggungjawab terhadap migran lintas negara. Pemkab Aceh Besar hanya sebatas misi kemanusiaan dan kedaruratan,” katanya.
Secara internal, sambung Siswanto, telah menginstruksikan Dinas Sosial (Dinsos) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar untuk turun langsung ke lapangan, termasuk membawa bantuan kemanusiaan serta kedaruratan.
Iswanto berharap, agar jajaran teritorial kelautan untuk lebih mewaspadai keberadaan imigran Rohingya itu, karena mereka adalah pendatang ilegal yang tak semestinya masuk ke wilayah RI, khususnya Aceh.
.
“Mereka mengaku tujuannya ke Malaysia, namun di tengah perjalanan mesin rusak sehingga terdampar atau di bawa angin ke Pesisir Gampong Baro,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun hariankami.com, dari jumlah itu, terdapat seorang wanita dalam kondisi hamil, dalam rombongan tersebut ada empat pengungsi yang mengalami sakit.
“Kondisi sebagaimana kita lihat bersama pada umumnya sehat, tapi di antara perempuan dewasa ini ada satu orang yang hamil dan ada empat orang yang sakit,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli.
Fahmi menjelaskan kondisi imigran yang hamil dan sakit, pihaknya selanjutnya sudah berkoordinasi dengan dokter di Puskesmas terdekat untuk segera menindaklanjuti dengan memeriksa kesehatannya.
“Langkah selanjutnya akan di data oleh pihak Imigrasi. Kemudian untuk pelayanan kesehatan dan lain-lainnya akan diurus oleh IOM, UNHCR dan Dinsos,” ujar Fahmi.
Artikel Terkait
Paus Emeritus Benediktus XVI Meninggal Dunia di Usia 95 Tahun
16.000 Orang Rayakan "Musical Fireworks" di GWK BALI COUNTDOWN 2023 Hadirkan Sederet Artis
Tak Meledak Diudara Petasan Kembang Api Dipegang Wabup Kaur Bengkulu Herlian Muchrim Membuat Dua Jarinya Putus
Jodhi Yudono Bertemu Pengamen Jalanan Memaknai Lagu Papatong (Capung) sebagai Falsafah Hidup Orang Sunda
Herry Wirawan Pimpinan Ponpes Pemerkosa 13 Santriwati Bakal Jalani Hukuman Mati dan Bisa Dieksekusi Segera
Denada Dipuji Netijen Upaya Sembuhkan Leukimia Puterinya Membandingkan dengan Isteri Indra Bekti Galang Dana
2 Bupati Tolak Proyek Tol Lingkar Timur-Selatan Solo, Gibran: Semua Persoalan akan Dibicarakan Bersama-sama
AKBP Bambang Kayun Diborgol KPK Terkait Suap dan Gratifikasi Perkara Hak Ahli Waris Perusahaan Kapal PT ACM
Busyet Barbuk 6.000 Video Syur Diduga Diperankan Dirut PT Taspen Diserahkan ke Dittipidsiber Bareskrim Polri