HARIAN KAMI - Kamis, 20 Januari 2022. Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh dengan ketidakpastian dan penuh dengan kompleksitas masalah yang bertubi-tubi datang.
Tahun 2022 akan menjadi momentum karena Indonesia berada dalam fase penting pemulihan ekonomi dengan indikator-indikator ekonomi terus menunjukkan perbaikan, stabilitas perekonomian dan sistem keuangan tetap terjaga dengan baik, dan serta fondasi yang kuat untuk melakukan akselerasi pemulihan.
Demikian disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam sambutannya secara virtual pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia dari Istana Kepresidenan Bogor, pada Kamis, 20 Januari 2022.
"Tahun 2022 akan menjadi momentum dan penanganan pandemi sudah makin terkendali, meskipun hati-hati masih ada varian Omicron yang harus diwaspadai. Pencapaian vaksinasi juga terus meningkat, pagi tadi saya mendapatkan laporan, sudah disuntikkan 301 juta vaksin kepada rakyat kita, dosis satu 85 persen, dosis kedua mencapai 58 persen. Bahkan, vaksin penguat (booster) juga sudah kita suntikkan dan telah kita mulai sejak 12 Januari 2022 yang lalu," ujar Presiden Jokowi.

Penanganan pandemi yang makin baik tersebut, lanjut Presiden, harus dipakai untuk membangkitkan optimisme, serta memberikan keyakinan dan kepercayaaan yang lebih besar kepada masyarakat dan kepada para pelaku usaha untuk segera melanjutkan aktivitas ekonomi dan aktivitas-aktivitas produktif lainnya.
"Meskipun kinerja ekonomi sektor riil terus membaik, tetapi kita harus tetap waspada terhadap perkembangan pandemi Covid-19, utamanya varian Omicron, dan juga dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Kelangkaan pangan, energi, dan kontainer, kenaikan inflasi, kenaikan harga produsen, saya kira persoalan-persoalan itu harus terus kita ikuti karena dampaknya pasti ada terhadap negara kita," jelas Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Perkembangan Konstruksi 2 Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Purwakarta
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pandemi yang berkepanjangan telah menimbulkan luka yang dalam bagi sektor-sektor tertentu.

Di saat yang sama, telah terjadi disrupsi rantai pasok global yang memicu peningkatan harga komoditas dunia dan menimbulkan inflasi global yang makin tidak menentu.
Oleh karena itu, Presiden memandang perlunya penerapan strategi penanganan yang lebih spesifik dan efektif, serta penuh kehati-hatian agar tidak menggangu upaya-upaya pemulihan yang sedang dilakukan.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Lantik Tiga Duta Besar RI untuk Negara Sahabat
Presiden Jokowi Tinjau Sarhunta: Gelaran MotoGP Dongkrak Ekonomi Masyarakat
Presiden Jokowi Tinjau Penataan Sejumlah Infrastruktur di Mandalika
Presiden Jokowi Pimpin Rapat MotoGP 2022: Pastikan Semua Persiapan
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Bintang Bano Sumatera Barat Yang Mampu Mengairi Sawah Seluas 6.700 Hektare
Berikut Harga Telur Ayam Ras Hari Ini 15 Januari 2022 Beberapa Kota di Indonesia
Gunung Berapi Bawah Laut di Tonga Erupsi, Negara Maupun Pulau di Sekitar Pasifik Selatan Keluarkan Peringatan