Hariankami.com -- BNN RI Menunjukkan Komitmen dengan Pertemuan Anggota FATF
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) telah mengadakan pertemuan penting dengan perwakilan Financial Action Task Force (FATF) di Paris, Prancis.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mengatasi permasalahan pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan senjata pemusnah massal di tingkat global.
FATF, sebuah organisasi internasional yang fokus pada pemberantasan pencucian uang dan pendanaan ilegal, menjadi tujuan utama kunjungan kerja BNN RI kali ini.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi BNN RI dipimpin oleh Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose, dan didampingi oleh sejumlah pejabat penting termasuk Ambassador Harry James Kandou, Direktur PLRKM BNN RI dr. Amrita Devi, SpKJ,M., dan Direktur Intelijen BNN Brigjen Pol. Ruddi Setiawan, S.H., S.I.K., M.H., serta anggota kelompok ahli BNN RI bidang Kerja Sama Internasional.
Dalam dialog dengan Executive Secretary FATF, Violaine Clerc, serta delegasi FATF lainnya termasuk Deputy Secretary Vincent Scmoll dan Senior Programme Manager Mr. Michael Fowler, Kepala BNN RI menjelaskan capaian signifikan BNN RI dalam tiga tahun terakhir.
BNN RI berhasil menangani 62 kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang terkait dengan narkotika, dengan melibatkan 70 tersangka dan mengamankan aset senilai Rp. 331,8 Miliar.
Kepala BNN RI juga menyoroti bahwa partisipasi Indonesia dalam FATF adalah bentuk komitmen yang kuat dalam menciptakan iklim investasi yang positif untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sambil tetap mengatasi permasalahan serius narkoba di Indonesia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, H.E. Mr. Mohamad Oemar, juga turut hadir untuk menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam menghadapi tindak pidana pencucian uang yang berasal dari kejahatan narkotika.
Dalam tanggapannya, Executive Secretary FATF, Violaine Clerc, mengapresiasi langkah-langkah positif BNN RI dalam upaya pemberantasan pencucian uang.
Pihaknya juga memberikan dukungan kepada upaya Indonesia dalam memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota resmi FATF. Mr. Clerc mengungkapkan bahwa kelompok ahli FATF akan bekerja secara independen untuk menilai dan memutuskan keanggotaan suatu negara setelah persyaratan minimal terpenuhi.
Komitmen Indonesia dalam upaya pemberantasan narkotika dan pencucian uang semakin ditegaskan melalui pertemuan ini.
Melalui kerja sama yang erat dengan FATF dan partisipasi aktif dalam arena internasional, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan dunia yang lebih aman dan bebas dari ancaman kejahatan lintas batas.
- https://matranews.id/tunjukan-komitmen-bnn-ri-adakan-pertemuan-dengan-anggota-fatf/
