Pasca Mahsa Amini Tewas Bakar Kerudung Meluas ke Penjuru Kota, Pengunjuk Rasa: Matilah Diktator Penguasa Iran!

- Kamis, 22 September 2022 | 11:32 WIB
Pasca Mahsa Amini tewas, aksi membakar kerudung meluas ke seluruh  penjuru kota-kota di Iran, pengunjuk rasa: Matilah Diktator!  (Kolase foto-foto m.soundcloud.com, Arab News, center for freedom, the guardian, tren.news,  the US S)
Pasca Mahsa Amini tewas, aksi membakar kerudung meluas ke seluruh penjuru kota-kota di Iran, pengunjuk rasa: Matilah Diktator! (Kolase foto-foto m.soundcloud.com, Arab News, center for freedom, the guardian, tren.news, the US S)

HARIAN KAMI - Kamis, 22 September 2022.
Aksi unjuk rasa para kaum perempuan di Iran yang mereka dengungkan merupakan anti-hijab dengan kata lain anti mengenakan kerudung telah merebak tak terhindarkan hingga meluas ke penjuru kota-kota di Iran.

Aksi tersebut dipicu setelah almarhumah Mahsa Amini, seorang gadis Kurdi ditangkap oleh Polisi Moral karena dianggap tak mengenakan hijab dianggap tidak pantas, dengan alasan kerudung yang dikenakan Mahsa Amini tidak menutupi seluruh rambutnya.

Menurut saksi mata, dia dipukuli saat berada di dalam mobil polisi yang menangkapnya.

Kekerasan yang ia alami membuatnya berada dalam kondisi koma.

Polisi Iran membantah tuduhan pemukulan, dengan mengatakan bahwa Amini "menderita gagal jantung mendadak".

Baca Juga: TNI Angkatan Laut Gelar Pembinaan Teknis (Bintek) Peningkatan Kapasitas Penyidik Mobil TNI AL

Namun keluarga Amini mengatakan bahwa dia perempuan muda yang sehat tanpa kondisi medis tertentu yang membuatnya berpotensi mengalami masalah jantung mendadak.

Sejumlah video yang beredar di media sosial  menunjukkan aparat menahan para perempuan, menyeret mereka, dan dengan paksa membawa mereka pergi.

Kabar dari TV pemerintah Iran menyebutkan bahwa Rumah Sakit Kasra di Teheran Utara, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ketika Mahsa Amini dirawat pada 13 September, tubuhnya menunjukkan "tidak ada tanda-tanda vital".

Pernyataan itu kemudian dihapus dari media sosial rumah sakit setelah akun media sosial garis keras menuduh staf rumah sakit sebagai "agen anti-rezim".

TV Iran juga menayangkan rekaman CCTV Amini yang ditahan. 

Aktivis hak asasi manusia menuduh TV pemerintah menyensor rekaman untuk membuat berita palsu.

Baca Juga: Momen Menyentuh Kerudung Koleksi Ratu Elizabeth II Diletakkan Diatas Pelana Kuda Poni Menunggu Peti Mati Lewat

Sebuah organisasi pengawas yang memantau keamanan siber dan tata kelola internet, Netblocks,  mengungkapkan koneksi internet telah terganggu di berbagai lokasi di Iran sejak berita kematian Mahsa Amini, termasuk di ibu kota, Teheran, dan Saqez.

Halaman:

Editor: Yul Adriansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mewakili Bangsa Ukraina, Siapa Dia?

Minggu, 1 Oktober 2023 | 09:35 WIB

Miss Grand Vietnam 2023, Klik Ini

Minggu, 24 September 2023 | 23:12 WIB
X