Lansia di Amerika Merayakan Natal Lewat Fragmen Kain Tenun Tradisional dan Batik Diiringi Alat Musik Angklung

- Kamis, 29 Desember 2022 | 01:12 WIB
Lansia di Amerika Merayakan Natal 25 Desember 2022 ViLewat Fragmen Kain Tenun Tradisional dan Batik di Iringi Alat Musik Angklung  (Victoria Sidjabat (IAPC) )
Lansia di Amerika Merayakan Natal 25 Desember 2022 ViLewat Fragmen Kain Tenun Tradisional dan Batik di Iringi Alat Musik Angklung (Victoria Sidjabat (IAPC) )


HARIAN KAMI - Kamis, 29 Desember 2022.
Untuk pertama kalinya, ibadah di hari Natal, 25 Desember 2022, yang digelar oleh Indonesian American Presbyterian Church (IAPC) memakai alat musik tradisional dari pulau Jawa, angklung.

Tak hanya alat musik, para jemaatnya pun mengenakan busana khas tradisional berasal dari Indonesia seperti batik dan juga kain tenun lainnya. 

Fragmen tentang sejarah kelahiran Yesus dalam ibadah Natal Gereja Indonesia di Amerika Serikat. 

Kain tenun tradisional dan batik berbicara tentang sejarah kelahiran Yesus diiringi alunan angklung dalam ibadah Natal Gereja Indonesia di Amerika Serikat. 

Baca Juga: Pak Ogah (Abdul Hamid) Aktor Cepek dulu, dong! Serial Si Unyil Meninggal Dunia di Usia 74 Tahun

Hal itu terangkai seirama dengan tema ibadah Natal,  “… pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain”  (Matius 2:12),  pesan natal yang dibawakan oleh Pendeta Romy Pelupessy disertai  penampilan melalui fragmen  kisah kelahiran Yesus.

Fragmen menyuguhkan keindahan motif maupun  warna kain tenun dan juga batik khas tradisional Indonesia, tampil memukau semua jemaat  yang hadir.

Pendeta dari Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) ini mengkothbahkan, filosofi kisah kelahiran bayi Natal lewat nuansa busana etnik khas Indonesia.

Pesan Natal melalui masa lalu pembuatan menggunakan tinta lilin digoreskan dari tiap jemari pembuatnya hingga menjadikan kain batik nan indah dan juga kain tenun tradisional.

“Bahwa berita Natal itu pun sudah disampaikan di masa lalu lewat keindahan kain tenun tradisional dan lukisan indah batik Indonesia,“ tutur pendeta muda yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya di Fordham University New York saat ini.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Lantik Muhammad Ali sebagai KSAL, Jokowi: Tingkatkan Kedaulatan Negara di Laut

Ibadah natal di negeri paman sam yang sangat Indonesia ini dimulai dengan kidung pembukaan dengan instrumentalia angklung bertajuk “O Holy Night”.

Kemudian bergantian tiga fragmen kain tenun dan Batik disampaikan satu persatu dalam kothbah Natal yang diselingi dengan irama alunan music angklung.

Tiga pesan natal tematik yang disampaikan mengagumkan melalui kehadiran “A Sacred Wisdom of Batik Tiga Negeri (Java) dan Christmas Survival, A Sacred Wisdom of Tenun Gerinsing (Bali) and Christmas Hope, dan terakhir fragmen A Sacred Wisdom of Tenun Hinggi Kombu (Sumba) and Christmas Love.

Menurut Penatua Isje Kansil, yang juga salah satu pemain angklung dan pengurus gereja IAPC, ibadah dengan iringan musik angklung adalah satu terobosan pertama untuk memperkenalkan musik angklung dalam gereja dan publik di Amerika.

Halaman:

Editor: Yul Adriansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X