HARIAN KAMI - Jumat, 13 Januari 2023.
Organisasi The Satanic Temple (TST) yang berbasis di Salem akan mengadakan acara basar-besaran sebagai 'pertemuan para setan terbesar di muka bumi dalam sejarah, semacam Konvensi yang nantinya digadang-gadang oleh para pemuja setan bakal dipusatkan di kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat dalam rangka hari jadi TST ke-10 pada 28-30 April mendatang.
TST sekali lagi berhasil menggemparkan jagat maya. Sejak pertama kali berdiri pada 2012, TST memang tak henti menarik perhatian publik karena berbagai aksi untuk mendukung misi mereka.
Dalam setiap kemunculannya di muka publik, kreativitas anggota TST selalu menerapkan metode pencarian keadilan dengan cara eksentrik, dan TST berhasil menghimpun anggota yang kini sudah tersebar di Kanada, Australia, Finlandia, Jerman, hingga Inggris.
Setelah TST menyedot perhatian internasional karena advokasi yang mereka lakukan, Gereja Setan menyatakan kelompok itu "merupakan kelompok aktivis yang menggunakan bahasa berbau skandal untuk mendapatkan perhatian pers."
Tema acaranya adalah Hexennacht, juga dikenal sebagai Malam Penyihir, hari libur Jerman yang jatuh pada tanggal 30 April, mirip dengan Halloween.
Otoritas keanggotaan TST mengaku tidak memandang mempertanyakan setan asalnya dari mana, tidak menggambarkan sosok jahat, melainkan sebagai sosok yang berani.
Sejarahnya, kelompok TST ini membuka markas resmi pertamanya di Salem pada tahun 2016.
Sebagian besar kelompok TST ini dikenal mengadvokasi pemisahan gereja dengan negara.
Dan, TST juga dikenal karena selalu berupaya menempatkan patung berhala ikon mereka yakni berkepala kambing seberat satu ton, untuk selalu menempatkannyan di sebelah monumen peringatan Nabi Musa yang dikenal dengan 10 Perintah Tuhan.
Keberlangsungan acara itu sudah direncanakannya jauh-jauh hari dan tentunya disokong oleh kelompok TST dari para anggotanya.
"Misi The Satanic Temple adalah untuk mendorong kebajikan dan empati, menolak otoritas tirani, mengadvokasi akal sehat praktis, menentang ketidakadilan, dan mengejar tujuan mulia," demikian pernyataan di situs TST.
Salah satu pendiri TST, Malcolm Jarry (bukan nama sebenarnya), melansir dari The New York Times bahwa ia sejatinya tak percaya kepada setan.
Artikel Terkait
2 Bupati Tolak Proyek Tol Lingkar Timur-Selatan Solo, Gibran: Semua Persoalan akan Dibicarakan Bersama-sama
AKBP Bambang Kayun Diborgol KPK Terkait Suap dan Gratifikasi Perkara Hak Ahli Waris Perusahaan Kapal PT ACM
Busyet Barbuk 6.000 Video Syur Diduga Diperankan Dirut PT Taspen Diserahkan ke Dittipidsiber Bareskrim Polri
Uang Milliaran Berserakan dari Dalam Mobil Minibus Milik BRI karena Menabrak Tiang Rumah Hingga Terbalik
3 Orang Meninggal Usai Terjebak Banjir Hampir Menutupi Genteng Rumah di Rowosari Dinar Indah Meteseh Semarang
Natal 2023 Kelahiran Yesus Kristus Umat Kristen Ortodoks Merayakannya Jatuh pada Kamis, Setiap 7 Januari
Netijen Bandingkan Pembangunan Kedua Mesjid, Raya Al Jabbar Bandung dengan Sheik Zayed Solo
Khoirul Bawa Presiden Jokowi Sekeluarga dengan Andongnya Nikmati Sabtu Malam Menyusuri Malioboro-Sosrowijayan
Cek Fakta: Mengapa Bayi Lahir Bermata Satu Umurnya Selalu Singkat, Lalu apa Hubungannya dengan Sosok Dajjal?