Terkubur 2 Ribu Tahun Situs MCKB Bangsa Maya Ditemukan dengan Menggunakan Laser LiDAR di Hutan Guatemala

- Rabu, 18 Januari 2023 | 09:29 WIB
Situs Mirador-Calakmul Karst Basin (MCKB) merupakan situs varian baru  Bangsa Maya Ditemukan dengan Laser LiDAR di Hutan Guatemala Mirador Meksiko  (kolase foto-foto dan gambar: Cambridge.org, Raddit, imgur.com  Eco Age, Eco Age, maya-3d.com, Pinter)
Situs Mirador-Calakmul Karst Basin (MCKB) merupakan situs varian baru Bangsa Maya Ditemukan dengan Laser LiDAR di Hutan Guatemala Mirador Meksiko (kolase foto-foto dan gambar: Cambridge.org, Raddit, imgur.com Eco Age, Eco Age, maya-3d.com, Pinter)


HARIAN KAMI - Selasa, 18 Januari 2022.
Selama lebih dari 2000 tahun tersembunyi, Kota kuno pemukiman Mesoamerika suku Maya varian baru pat akhirnya berhasil ditemukan, situs tersebut terkubur terhalang pepohonan di dalam hutan hujan Guatemala, ditemukan para arkeolog  dengan bantuan  menggunakan teknologi laser bernama LIDAR.

Luas area kawasan tersebut meliputi 650 mil persegi, melintasi wilayah Mirador-Calakmul Karst Basin (MCKB), Calakmul (dibaca Kalakmul)   Kota kuno pemukiman Mesoamerika Suku Maya di dekat perbatasan Guatemala - Meksiko.

MCKB  sudah ada 2.000 tahun yang lalu, hingga setelah diketemukan jumlah situs terdiri dari hampir 1.000 permukiman yang dihubungkan oleh jalan lintas yang tertimbun terhalang oleh pepohonan sepanjang seratus mil.

Rupanya suku bangsa Maya  menggunakan jalan lintas itu untuk memobilisasi aktivitas  penduduknya di sekitar area tersebut.

Tim arkeolog juga menemukan sisa-sisa platform seperti Waduk (Setu), sarana olahraga, sarana rekreasi dan, rumah pemukiman Mesoamerika dan bangunan kuno Piramida.

Peradaban di situs MCKB, Kota kuno Mesoamerika Suku Maya  berasal dari periode Maya Praklasik –berlangsung dari 1000 SM hingga 150 M.

Situsnya tersebar di area seluas 1.685 kilometer persegi dan dihubungkan oleh 177 kilometer jalan kuno.

Baca Juga: Letusan Badai Matahari Berpotensi Kuat Dapat Memicu Terjadinya Gempa di Bumi

Para arkeolog menemukannya dengan dibantu sebuah alat bernama LIDAR, adalah sistem deteksi yang bisa memantulkan sinyal laser dari permukaan tanah untuk mengungkap fitur dan struktur yang tersembunyi.

Tim arkeolog menggunakan teknologi LiDAR untuk menembus tutupan hutan lebat hingga mampu mengungkap konstruksi kuno yang tersembunyi di bawahnya.

Gagasan menggunakan teknologi laser LIDAR    singkatnya, laser dipancarkan dari pesawat terbang, dan kemudian  cahaya yang dipantulkan membentuk gambar lanskap.

Data-data diperoleh berbentuk lanskap itu nantinya digunakan untuk mengungkap lebih banyak kehidupan masyarakat suku Maya.

Alasan menggunakan LIDAR terinspirasi dari kesuksesan sebelumnya di Belize dan Kamboja dengan menggunakan alat tersebut.

LIDAR digunakan dengan bantuan pesawat terbang, alat tersebut memotret merekamnya  dari atas MCKB, Guatemala, kemudian secara otomatis alat tersebut merekam menyimpan data-data untuk dianalis lebih lanjut.

Baca Juga: Memahami Tanda-tanda Awal sebelum Terjadi Gempa Bumi

Halaman:

Editor: Yul Adriansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X