Hariankami.com -- Acara pembukaan Bhakti Karya Praja (BKP) bagi Praja Utama Angkatan XXX bertempat di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang.
Kegiatan BKP Tahun 2022 dalam rangka pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sebelum praja mengakhiri pendidikan di IPDN.
"Melalui kegiatan pemanfaatan ilmu, teknologi, dan keterampilan yang diperoleh selama pendidikan guna membantu pemecahan masalah di pemerintahan desa," ujar Kepala Biro Administrasi Kerja Sama dan Hukum, Dr. Arief M. Edie., M.Si.
Hal ini sesuai dengan Permendikbud No. 3 Tahun 2020 dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Pelaksanaan BKP selama 10 (sepuluh) hari mulai tanggal 21 s.d 30 November 2022, yang diikuti oleh Satuan Praja Utama Angkatan XXX berjumlah 1.628 orang terdiri dari 1.039 orang Praja Putra dan 589 orang Praja Putri, dengan pelaksanaan sebagai berikut:
Bhakti Karya Praja di Garut: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Desa/Kelurahan yang Efisien dan Efektif serta Penguatan Pemberdayaan Masyarakat
Acara pembukaan kegiatan BKP di Kabupaten Garut dilaksanakan di Lapangan Upacara Kantor Bupati Garut.
Tampak rektor IPDN Dr Hadi Prabowo, M.M. hadir bersama Warek I, Kepala LPM, Kepala LPPMI, Dekan FPP, Karo II, Karo IV dan Kasat Bina Pelatihan yang diterima langsung oleh Bupati Garut Bp H. Rudy Gunawan, SH, MH, MP.
Tema BKP di Kabupaten Garut adalah “Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Desa/Kelurahan yang Efisien dan Efektif serta Penguatan Pemberdayaan Masyarakat”.
Yang memfokuskan pada penyelenggaraan pemerintahan desa, meliputi: kegiatan pelayanan kepada masyarakat, perencanaan, dan pelaksanaan, penata usahaan, pemerintahan desa/kelurahan.
Juga mengenai peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, agro industri, pariwisata dan potensi lokal, dan inovasi desa.
Membahas juga tentang sistem akuntansi keuangan desa, sistem informasi pemerintahan desa, dan pemberdayaan masyarakat, serta kegiatan padat karya tunai, swakelola dan gotong royong masyarakat, stabilitas politik dan ketentraman serta ketertiban desa.