HARIANKAMI.com -- Ibu Panglima TNI : Tahun Politik, Istri Prajurit Ojo Neko Neko
Public Watch Integrity (PWI) merilis situasi awal 2023 dengan prediksi memasuki tahun politik, kondisi Idonesia diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi politik pada tahun 2019 lalu.
Masyarakat tampaknya akan terpecah ke beberapa kutub politik, tergantung berapa banyak partai politik dan calon presiden yang akan berpacu merebut posisi RI 1.
Hiruk pikuk ini tak pelak akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan bernegara dan lapisan masyarakat. Hal tersebut dikhawatirkan akan sampai mempengaruhi kehidupan di TNI, terutama di kalangan keluarga besar TNI.

Kita masih ingat pada pemilu yang lalu banyak keluarga TNI, terutama istri-istri yang tampak ikut-ikutan mendukung salah satu calon secara terang-terangan.
Bahkan karena hal tersebut sampai menimbulkan masalah hukum bagi dirinya, yang tentu saja berdampak pada suami dan keluarganya.
Menanggapi situasi ini, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono pun telah menegaskan bahwa pada pemilu tahun 2024 nanti TNI harus netral.
Yudo menambahkan dirinya yang akan menjamin hal tersebut. Yudo juga menyebutkan bahwa TNI memiliki intelijen yang memantau anak buahnya.
Sehingga, anggotanya tidak bisa mencari celah untuk berpolitik praktis.
Pernyataan Panglima TNI tersebut cukup melegakan, mengingat betapa pentingnya kenetralan aparat pada pemilu yang diselenggarakan di negara demokratis seperti Indonesia.

Namun bagaimana dengan keluarga besar TNI, utamanya istri-istri para prajurit TNI?
Meskipun keluarga TNI memiliki hak politik untuk berpartisipasi pada pemilu, namun tidak etis jika ikut secara terang-terangan mendukung bahkan mengkampanyekan salah satu partai maupun capres yang berkompetisi.