Utang Luar Negeri Indonesia Semakin Berkurang, Swasta juga Menurun Dibandingkan Bulan Sebelumnya.

- Kamis, 17 Maret 2022 | 10:46 WIB
Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tren nya terus menurun berkat adanya Pembayaran utang oleh Pemerintah maupun swasta.      struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,2% dari total ULN (bi.go.id)
Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tren nya terus menurun berkat adanya Pembayaran utang oleh Pemerintah maupun swasta. struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,2% dari total ULN (bi.go.id)


HARIAN KAMI  -  Kamis, 17 Maret 2022. "Alhamdulillah, Satu Persatu Tuntas. Utang Indonesia semakin Berkurang." ujar Presiden Jokowi pada Kamis, (17/3/2022) ditulis di akun Facebook Presiden Jokowi

Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tren nya terus menurun berkat adanya Pembayaran utang oleh Pemerintah maupun swasta.

Melansir dari bi.go.id bahkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2022 tercatat sebesar 413,6 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 415,3 miliar dolar AS.

Baca Juga: Guru Indra Kenz Fakar Suhartami Pratama Alias Fakarich Diduga Telah Merekrut 34 Afiliator Kini di Buru Polisi

Penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. Secara tahunan, posisi ULN Januari 2022 terkontraksi 1,7% (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4% (yoy).

  Setelah mengalami penurunan sejak September 2021, posisi ULN Pemerintah pada Januari 2022 tercatat sebesar 199,3 miliar dolar AS, kembali turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya sebesar 200,2 miliar dolar AS. Hal ini menyebabkan ULN Pemerintah terkontraksi 5,4% (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi 3,0% (yoy) pada Desember 2021.

Penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS. Dari sisi pinjaman, secara neto penurunan terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur.

Baca Juga: Ratusan Miliar Dana Nasabah Raib Ditipu Investasi Bodong Robot Trading Fahrenheit Melapor ke Polda Bali

Posisi ULN Januari 2022 tercatat US$ 413,6 miliar atau setara Rp 5.952 triliun (kurs jisdor akhir Januari Rp 14.393/US$), turun US$ 1,7 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. ⁠

Posisi ULN Januari 2022 juga terkontraksi 1,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih dalam dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4%. Penurunan terjadi pada ULN sektor publik yang dipegang pemerintah dan bank sentral, maupun utang sektor swasta. ⁠

ULN milik pemerintah pada awal tahun ini melanjutkan tren penurunan sejak September tahun lalu. Posisi ULN Pemerintah pada Januari 2022 tercatat sebesar US$ 199,3 miliar atau Rp 2.868 triliun, turun US$ 900 juta dibandingkan bulan sebelumnya. ⁠

Baca Juga: Aset dari Hasil Menipu 60 Milliar Telah Disita, Doni Salmanan Minta Maaf Kepada Seluruh Masyarakat Indonesia

"Penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan pers, Selasa (15/3).⁠

Dari sisi pinjaman, penurunan secara neto terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur

Pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.

Baca Juga: HATI HATI : Jerat Muslihat Robot Trading

Penarikan ULN yang dilakukan di bulan Januari 2022 tetap diarahkan pada pembiayaan sektor produktif serta diupayakan turut mendukung penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Dukungan ULN Pemerintah dalam memenuhi pembiayaan sektor produktif dan kebutuhan belanja prioritas antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,5% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,5%), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,1%), sektor konstruksi (14,2%), dan sektor jasa keuangan dan asuransi (11,8%).

Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali jika dilihat dari sisi risiko refinancing jangka pendek, mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah. 

Halaman:

Editor: Yul Adriansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Berikut Tujuh Kata Yang Disukai Pelanggan

Rabu, 17 Mei 2023 | 23:50 WIB
X