Kuda Putih Anas Urbaningrum, Oleh: Indra J Piliang (Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Depok 1995-1997)

- Rabu, 12 April 2023 | 05:46 WIB

Kuda Putih Anas Urbaningrum

Oleh: Indra J Piliang (Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Depok 1995-1997)

***

1995. Saya memutuskan maju dalam Pemilihan Raya Calon Ketua Senat Mahasiswa Universitas Indonesia (SMUI). Dukungan terhadap saya datang dari kalangan ikhwan Fakultas Sastra UI, Teater Sastra UI, Kelompok Studi Mahasiswa UI, Surat Kabar Kampus Warta UI, hingga Majalah Suara Mahasiswa UI. Campaign Manager (CM) Tingkat Pusat saya bernama Rifky Mochtar, mahasiswa Jurusan Fisika FMIPA UI Angkatan 1991.

Nah, selain aktif dengan seabrek jabatan di organisasi intra kampus, Rifky juga menjabat Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Depok.

Bukan hanya Rifky, tetapi juga saya, Mohammad Qodari (Ketua Umum KSM UI), Indra Kusuma (Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum UI), Rudi Kurniawan (Metalurgi 91, pernah menjadi Ketua Umum Pemuda Panca Marga DKI Jakarta), Deddy Fezantino dan Rama Pratama (Fakultas Ekonomi UI), Madarremeng A. Panennungi (Ketua BPM FEUI) yang kemudian digantikan Kun Nurachadijat, Agung Pribadi (Formasi FSUI), dan lain-lain.

Pendek kata, saya berhadapan dengan (almarhum) Kamaruddin, ikhwan satu liqo dengan saya. Ikhwan versus Ikhwan, Salawat Badar versus Salawat Badar.

Hanya saja, perbedaan penerimaan berbeda-beda di kalangan aktivis. Kelompok In Depth yang dimotori Budi Arie Setiadi (Muni) yang semula hendak mendukung saya, ternyata memilih abstain. Muni bilang ke saya, “Ini ikhwan versus HMI”.

Sedihnya, Pengurus Besar PB HMI sendiri ternyata tidak mendukung saya, diwakili oleh suara Ramdansyah dan Nurul Isnaeni: “Indra itu bukan HMI murni. Dia ikhwan fillah.”

Saya nerasa tidak “dikhianati” oleh PB HMI yang waktu itu dipimpin oleh Anas Urbaningrum. Kehadiran Anas dalam Latihan Kader II HMI Cabang Depok dengan Ketua Organizing Committee Berly Martawardaya begitu mengesankan saya.

Saya baru marah besar dan “menghitamkan” PB HMI, ketika keterpilihan Rifky Mochtar sebagai Ketua Badko HMI Jabar, dibekukan oleh PB HMI. Sampai tamat kuliah, saya pantang menginjakan kaki ke PB HMI.

Anas, sejak mahasiswa, sudah berhasil mendinginkan hati saya. Dan barangkali, ribuan aktivis mahasiswa lain yang berlatar belakang HMI. Datang dari Universitas Jember, Jawa Timur, Anas berhasil “menggulingkan” calon-calon Ketua Umum HMI lain yang lebih dekat dan lekat dengan kalangan senior yang berada dalam lingkaran kekuasaan: Jakarta Raya.

Sekalipun tak banyak ikut cawe-cawe dengan segala urusan “politik” pemilihan Ketua Umum PB HMI itu, kami yang merasa lebih kental berada di ranah akademis dan profesional, tentu merasa lebih terwakili.

Cengkok atau nada bicara Anas pun berbeda dengan kalangan HMI yang kami kenal yang berakar Partai Masyumi. Lidah Anas lebih medog dan bernuansa Nahdatul Ulama, ketimbang kami yang terasa sekali Islam perkotaannya.

Halaman:

Editor: Redaksi Kami

Terkini

Dumitru Tanasa Dalam Catatan Pinggir Khairil Hamzah

Sabtu, 30 September 2023 | 01:24 WIB

Ada Penipu Mengaku Pjs Bupati Bangkalan

Kamis, 28 September 2023 | 21:08 WIB

Teruslah Berbuat Baik, Meskipun Dikira Sedang Nyaleg

Kamis, 28 September 2023 | 00:05 WIB

Inspirasi dari Agnez Mo, Klik Ini

Senin, 18 September 2023 | 21:20 WIB

Mahkamah Agung Siap Mempercepat Reformasi Hukum

Senin, 18 September 2023 | 16:14 WIB

Catatan Wiryawan Sofyan

Jumat, 1 September 2023 | 06:08 WIB
X